Nurmapi – Pembukaan kegiatan Ramadhan Fil Ma’had (RFM) Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri dan Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien bertepatan pada 27 Sya’ban 1446 Hijriyah Selasa, 25/02.  Acara yang diikuti oleh seluruh santri mahasiswa ini  diselenggarakan di pendopo Al-Khadijah. Dalam mengikuti rangkaian kegiatan RFM para santri diharapkan bisa selalu istiqomah sebagaimana tema yang di angkat tahun ini “Menyemai Hikmah, Memupuk Ilmu, Menguatkan Keimanan”.

Pembukaan RFM diawali dengan penyampaian nasihat oleh Minanullah, yang mengajak santrinya untuk mengikuti kegiatan RFM dengan istiqomah dan selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan. Tidak hanya semangat di awal, tetapi sampai akhir Bulan Ramadhan harus tetap menjaga ghiroh kita untuk selalu beribadah. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk mempelajari suatu ilmu tidak harus terburu buru.

“Lebih baik mendalam walaupun sedikit hal, daripada sedikit mendalam dalam banyak hal,” ujar Minanullah.

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Tawassul dan kajian kitab Kifayatul Atqiya’. Kitab Kifayatul Atqiya’ merupakan salah satu kitab tasawuf, yang menjelaskan tentang bagaimana cara kita mengetahui sifat-sifat yang ada dalam hati.

“Mempelajari ilmu tasawuf memiliki beberapa fungsi yaitu supaya hati bersih dari unsur-unsur duniawi, mendidik akhlak menjadi lebih baik, dan dapat beribadah dengan lebih menghayati,” imbunya.

Dalam kajian tersebut, beliau menyampaikan tiga proses spiritual untuk mengenal Allah yaitu syariat, haqiqat, dan tariqat. Suatu haqiqat tidak akan sempurna tanpa adanya syariat dan juga tariqot. Yang mana, haqiqat merupakan tujuan dari adanya syari’at dan tariqot.

“Syari’at itu bagaikan perahu, gelombang bagaikan tariqot, sedangkan haqiqat bagaikan mutiara yang ada dalam dasar laut,” ujar Minanullah.

Setelah pembukaan dan kajian selesai, Abah Munir Syafa’at mengirimkan pesan voice note kepada santri-santrinya berupa permintaan maaf karena belum bisa mengisi kajian dan juga pesan untuk tetap bersemangat dalam menjalankan kegiatan RFM tahun ini.

“Abah minta maaf yang sebesar-besarnya, abah masih belum bisa mengaji seperti biasanya, abah sangat berharap pada semua santri untuk semaksimal mungkin mengikuti semua kegiatan yang sudah di jadwalkan dengan baik pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengaji untuk ibadah dan berusaha untuk memperbaiki kualitas ihsan dan akhlakul karimah. Mudah-mudahan semua santri bisa menjalankan semua aktifitas dengan istiqomah dan mudah-mudahan ilmu yang didapatkan betul-betul ilmu yang nafi’an, ilmu yang penuh kemanfaatan, keberkahan, kemaslahatan, fiddini waddunya walakhirah,” ujar Abah Munir.

Ramadhan kali ini memang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Abah yai belum bisa membersamai seluruh santri dalam kegiatan Ramadhan Fil Ma’had tahun ini. Meski begitu, panitia berharap kepada seluruh santri agar dapat mengikuti kegiatan RFM dengan tertib sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga seluruh santri dapat menerapkan apa yang menjadi tema RFM tahun ini yaitu “Menyemai Hikmah, Memupuk Ilmu, Menguatkan Keimanan”.