Menelisik Sosok Bapak K.H. Asyhari Marzuqi Pencinta Ilmu Sejati dalam Buku “Mata Air Keikhlasan”

Dalam serangkaian memperingati Haul K.H. Ashari Marzuqi ke-21, acara Sarasehan digelar pada Rabu (25/12) di Masjid Al Faruq, Pondok Pesantren Nurul Ummah Yogyakarta. Acara ini menghadirkan alumni yang tergabung dalam tim penyusun buku Mata Air Keikhlasan sebuah karya yang diterbitkan pada tahun 2009 untuk mengenang sosok Al-Maghfurlah.

Buku ini tidak hanya menyajikan biografi beliau, tetapi juga menggambarkan pemikiran, ajaran, serta akhlak mulia K.H. Asyhari Marzuqi selama menjadi pengasuh. Berbagai kisah inspiratif yang digali dari pengalaman para sahabat dan santri turut menjadi sorotan. Sarasehan ini diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Ummah Yogyakarta dan Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede Yogyakarta, menjadikannya momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai keikhlasan yang diajarkan oleh sang guru.

Sigit Purnama, selaku penyusun buku sekaligus narasumber, memaparkan kecintaan dan semangat Romo Kiai (panggilan untuk K.H. Asyhari Marzuqi) dalam menuntut ilmu melalui membaca. Kemudian beliau menulisnya dengan semangat keikhlasan agar dapat memberikan kebermanfaatan melalui buku. Salah satunya karya milik Hasan Al Bana yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. 

“Misalnya Buku Hasan Al Bana di terjemahkan oleh Romo Kiai kemudian diterbitkan oleh Nurma Media dan dimodali juga oleh Romo  Kiai,” paparnya.

Sejalan dengan Sigit, Ahmad Munir rekannya dalam menyusun buku, juga menuturkan Romo Kiai Asyhari Marzuqi dikenal oleh banyak orang sebagai pecinta ilmu sejati. Pada masa itu belum ada Kiai di Jogja yang memiliki koleksi kitab sebanyak Romo Kiai yang mencapai ribuan. Tidak hanya menjadi koleksi tetapi juga dibaca dan dipelajari. Selain itu, mengenai keilmuwan beliau selalu mencari sumber asli kitab. Jika ada suatu kitab yang mencantumkan footnote maka beliau akan mencari sumber kitabnya sampai ketemu. 

“Romo Kiai Asyhari Marzuqi dalam keilmuan tidak berhenti di teks tetapi mencari sumber kitab aslinya,” ujarnya. 

Buku ini disusun untuk merekam apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang masih diingat oleh orang – orang terdekat Romo Kiai. Misalkan ketika masih dalam proses penyusunan buku, para penulis sempat bertemu dengan K.H. Abbas Muin salah satu sahabat dari romo kiai. 

K.H. Abas Muin menceritakan kepadanya konsep akidah yang diibaratkan romo kyai yaitu seperti menumpuk batu bata. Akidah adalah tumpukan pondasi yang pertama, batu bata melambangkan syariatnya dan ahlak merupakan puncak dari semunya. Seseorang yang memiliki ahlak baik pasti dibangun dari ibadah yang bagus,ibadah yang bagus dibangun dari akidah yang kuat.

“Jika ada orang yang kelihatan baik tapi ibadahnya kok enggak, nanti akan runtuh karena ada tatanan yang kosong sehingga suatu saat akan hancur. Jika ada orang ibadahnya bagus tapi ahlaknya enggak berarti dia belum mencapai puncak islam. Karena puncak ber-islam adalah akhlakul karimah,” tambah Munir. 

Sigit kembali menjelaskan buku ini bersifat naratif dan disajikan berdasarkan kurun waktu. Mulai cerita semasa kecil, perjalanan intelektual, pengabdian, hingga pemikiran. Pemilihan judul “Air Mata Keikhlasan” menggambarkan sosok Romo Kiai yang dapat menjadi sumber pembelajaran, diantaranya dengan mencontohkan ahklak keikhlasanya dalam melakukan setiap aktivitas.  Bahkan, dalam kondisi sakit, Romo Kiai masih memberikan pengajian hingga ke Gunung Kidul dari siang hingga malam.

“Betul-betul ikhlas dalam menjalani kehidupan,” ujar Sigit.

Sigit berharap bahwa ini bukan menjadi biografi terakhir. Ia mendorong para santri untuk menyusun biografi lain yang lebih komprehensif dengan memanfaatkan sumber tulisan cetak atau narasumber, serta menggunakan pendekatan yang berbeda. Mengingat tulisan ini disusun tahun 2009, jadi perlu ada sudut pandang baru yang relevan dengan era sekarang. Misalkan, menggali dari sisi pemikiran Romo Kiai dan mengulasnya secara mendalam. 

“Artinya buku biografi ini bisa dibuat oleh santri putri maupun  santri putra. Jadi setiap tahun kita bisa membaca sosok Romo Kiai Ashari Marzuqi dengan sesuatu yang berbeda,” pungkasnya 

Fitria Naila Ulfa, salah satu peserta sekaligus santri putri, menuturkan bahwa acara sarasehan yang digelar memberikan wawasan dan inspirasi baginya tentang sosok K.H. Ashari Marzuqi, terutama dalam hal keilmuan. Di sisi lain, ia juga mengagumi sosok Nyai Hj. Barokah Nawawi yang setia mendampingi Bapak (panggilan santri putri untuk K.H. Ashari Marzuqi) saat menuntut ilmu di negeri Baghdad.

“Keduanya memiliki hiroh tolabul ilmu  yang berkesan dan inspiratif,”ujarnya.

Ia berharap buku biografi Bapak dapat terus dikembangkan agar lebih lengkap dan komprehensif. Pengembangannya dapat dimulai dari sumber tulisan yang sudah ada serta wawancara dengan orang-orang terdekat. Selain menjadi media untuk mengenalkan sosok K.H. Ashari Marzuqi, buku ini juga diharapkan menjadi warisan berharga bagi generasi santri selanjutnya.

“Jika dimintai tolong untuk bergabung dalam tim penyusunan, aku mau,” pungkas Naila. 

Penulis : Nanik
Editor : Deri

Berita Lainnya

SMA Islam Darussalam adalah sekolah di bawah naungan Yayasan Kotagede Darussalam yang mengintegrasikan kurikulum pesantren dan kurikulum kemendikbud. SMA Islam Darussalam didirikan oleh K.H. Munir Syafaat dan Ibu Nyai Barokah…
darussalam | April 14, 2022
Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2022/2023 SMP Islam  Darussalam…
darussalam | April 15, 2022
SUSUNAN REDAKSI Media Yayasan Kotagede Darussalam A. Pelindung 1. KH. Munir Syafa'at…
darussalam | Juli 1, 2022
Lembaga ini bernama Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi-ien Kotagede Yogyakarta disingkat dengan MDHM…
darussalam | September 4, 2022
Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri (MDNU-Pi) terletak di desa Prenggan, Kec. Kotagede,…
darussalam | September 4, 2022
Pondok Pesantren Nurul Ummah secara keseluruhan pada mulanya, didirikan oleh almarhum KH.…
darussalam | September 4, 2022
Taman Kanak-kanak Nurul Ummah merupakan lembaga dibawah naungan Yayasan Kotagede Darussalam. Berdiri…
darussalam | September 5, 2022
Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien Yogyakarta dirintis dan didirikan oleh K.H. Munir…
darussalam | November 3, 2022
Yayasan Kotagede Darussalam merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang sosial…
darussalam | November 3, 2022
1 2 3