Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri, pada kamis malam (11/10) ini melaksanakan kegiatan rutinan Yasinan, Waqiahan dan pembacaan Asmaul Husna. Namun ada yang spesial pada kegiatan malam ini dimana Ibu Nyai Barokah Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede turut hadir menemani para santri sekaligus merefresh semangat para santri di awal tahun ini.
Ibu Nyai Barokah Nawawi mengingatkan agar para santri senantiasa menghargai waktu, baik waktu untuk mengaji dan kegiatan diluar pondok pesantren. Ibu Nyai Barokah Nawawi juga mengingatkan bahwa Ruhul Ma’had ini terletak pada ibadah jama’ah dan seluruh kegiatan yang ada di pesantren Nurul Ummah Putri.
“Ruh nya pesantren itu ada di jama’ah dan ngajinya, ya ngaji diniyah, sorogan Al-Qur’an dan kajian kitab” dawuh Bu Nyai Barokah Nawawi pada ramah tamah.
Ibu Nyai Barokah Nawawi juga mengambil contoh hikmah dalam Surah Al–Asr sebagai peringatan bagi para santri tentang pentingnya menghargai waktu. Surah ini terdiri dari tiga ayat yang menyatakan bahwa “manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal salih, dan saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran”. Dalam pesantren sendiri surah ini mengajarkan bahwa waktu sangat berharga dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menuntut ilmu dan jangan disia-siakan untuk hal yang tidak bermanfaat
Selain mengambil contoh Surah Al-Asr Ibu Nyai Barokah Nawawi juga mengambil salah satu maqolah yang berbunyi “قِيْمةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ” beliau memompa semangat para santri agar senantiasa melakukan perbuatan baik dimanapun berada karena nilai seseorang itu sebesar kebaikan yang telah diperbuatnya.
Tidak lupa juga Ibu Nyai Barokah Nawawi memperingatkan para santri bahwa dunia hanyalah sebuah tempat singgah sementara, sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang berbunyi
“عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعتُ رسولَ الله -صلى الله عليه وسلم- يقول : «الدُّنيا ملعونةٌ ، مَلْعُون ما فيها ، إِلا ذكرُ الله ، وما والاهُ ، وعَالِمٌ ، ومُتَعَلِّمٌ». أخرجه الترمذي”
“Dunia dan segala isinya dapat menjauhkan dari Allah dan rahmat-Nya, kecuali yang senantiasa bedzikir kepada Allah, setiap sesuatu yang dijadikan sarana untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah, orang ‘alim, dan orang yang belajar ilmu agama.”
Apapun yang membuat seseorang lupa akan akhirat sehingga dia lalai mengingat Allah, maka itulah yang dikategorikan dunia. Oleh sebab itu beliau mengingatkan agar para santri jangan sampai terlena oleh kenikmatan dunia yang melalaikan manusia dari mengingat Allah. Tapi, dalam hadis tersebut beliau juga menjelaskan bahwa ada empat hal yang tidak dikategorikan dari dunia yang laknat. Pertama, yang berdzikir kepada Allah. Yang berdzikir kepada Allah tidak hanya manusia saja, makhluk lain pun bisa berdzikir kepada Allah. Dengan demikian, dalam hadits di atas tidak menggunakan redaksi illa man dzakarallaha. Kedua, setiap sesuatu yang dijadikan media untuk mendapatkan rahmat dan rido Allah. Ketiga, orang ‘alim (seseorang yang berkompeten dalam ilmu Agama). Keempat, orang yang belajar ilmu agama. Dan kategori yang keempat ini merupakan salah satu contoh yang nyata adanya yakni seorang santri yang giat belajar ilmu agama.
Ibu Nyai barokah Nawawi berharap agar para santri senantiasa dijauhkan dari segala hal kemungkaran dan bukan termasuk golongan ملعونةٌ karena santri termasuk mutaallim (golongan orang-orang menuntut ilmu dijalan Allah).