Apakah satu kali tayamum dapat mencukupi untuk shalat fardhu berkali-kali? Apakah ada pendapat Ulama yang membolehkannya?
Menurut Madzhab Syafii, tayamum hzaino gabs saldi www.geox.it saldi benetton outlet online shop geox.it outlet cains borsa la milanese benetton donna outlet harmont & blaine zaini gabs outlet geox abbigliamento outlet geox outlet donna benetton donna outlet and camicie catalogo www geox it saldi geox scontianya dapat dilakukan untuk satu kali fardhu atau satu kali shalat fardhu. Hukum tersebut berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:
عنِ ابنِ عبَّاسٍ قالَ: منَ السُّنَّةِ أن لا يصلِّيَ الرَّجلُ بالتَّيمُّمِ إلَّا صلاةً واحدةً ، ثمَّ يتيمَّمُ للصَّلاةِ الأُخرى
الراوي : مجاهد | المحدث : البيهقي | المصدر : السنن الكبرى للبيهقي. الصفحة أو الرقم : 1/222
Ibnu Abbas RA berkata: “termasuk bagian dari sunnah, agar seseorang tidak shalat dengan bertayamum kecuali hanya satu kali shalat (fardhu) saja, kemudian hendaklah dia bertayamum lagi untuk mengerjakan shalat yang lain.” (HR. al-Baihaqi).
Dalam kitab Kifayah al-‘Akhyar, Imam Rafi’i berpendapat demikian berdasarkan hadits serupa:
(وَيتَيَمَّم لكل فَرِيضَة وَيُصلي بِتَيَمُّم وَاحِد مَا شَاءَ من النَّوَافِل)
لَا يُصَلِّي بِالتَّيَمُّمِ الْوَاحِد إِلَّا فَرِيضَة وَاحِدَة وَاحْتج لَهُ الرَّافِعِيّ بقول ابْن عَبَّاس رَضِي الله عَنْهُمَا
(من السّنة أَن لَا يُصَلِّي بِالتَّيَمُّمِ إِلَّا مَكْتُوبَة وَاحِدَة) وَالسّنة فِي كَلَام الصَّحَابِيّ تَنْصَرِف إِلَى سنة رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَفِي إِسْنَاده شَيْء وَاضح نعم.
Artinya: “seorang boleh bertayamum hanya bagi setiap fardhu, dan seseorang boleh melaksanakan berkali-kali shalat sunnah dengan satu kali tayamum sesuai yang dia inginkan” (Kifayah al-‘Akhyar, Imam Taqiyyuddin al-Hushni. Halaman 63. Maktabah Syamilah).
Selain itu, Syekh Nawawi menjelaskan argumentasi yang digunakan Madzhab Syafi’i adalah rasionalisasi atas hakikat tayamum yang merupakan cara bersuci alternatif, sebagai pengganti wudhu dan mandi wajib dalam kondisi darurat.
لأن التيمم طهارة ضرورة فيقدر بقدرها
Artinya: “Karena tayamum merupakan cara bersuci yang bersifat darurat. Maka ditentukan (pelaksanaannya) sesuai kapasitasnya.” (Qut al-Habib al-Gharib Tausyih ‘ala Fath al-Qarib, Syaikh Nawawi al-Bantani. Halaman 61. Cet. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah).
Berbeda dengan Madzhab Hanafi yang mana satu tayamum dapat digunakan atau mencukupi untuk shalat fardhu ataupun sunnah berkali-kali dan berapa pun selagi belum batal tayamumnya. Alasan Madzhab Hanafiyah berpendapat demikian, karena berdasarkan hadits Nabi SAW dan karena tayamum diqiyaskan terhadap wudhu secara kesuluruhan. Maka tayamum bukan hanya sebagai legalisasi shalat. Namun menjadi proses bersuci yang dapat menghilangkan hadats.
فَذَهَبَ الْحَنَفِيَّةُ إِلَى أَنَّ الْمُتَيَمِّمَ يُصَلِّي بِتَيَمُّمِهِ مَا شَاءَ مِنَ الْفَرَائِضِ وَالنَّوَافِلِ ؛ لأَنَّهُ طَهُورٌ عِنْدَ عَدَمِ الْمَاءِ كَمَا سَبَقَ . وَاسْتَدَلُّوا بِحَدِيثِ : ” الصَّعِيدُ الطَّيِّبُ وُضُوءُ الْمُسْلِمِ وَإِنْ لَمْ يَجِدِ الْمَاءَ عَشْرَ سِنِينَ ” (2) وَبِالْقِيَاسِ عَلَى الْوُضُوءِ ، وَعَلَى مَسْحِ الْخُفِّ ؛ وَلأَنَّ الْحَدَثَ الْوَاحِدَ لا يَجِبُ لَهُ طُهْرَانِ .
(Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah. Jilid 14. Halaman 270)
*Artikel ini dinarasikan dari hasil Musyawarah Sughra Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien pada tanggal 28 Juli 2023
Penulis : Tim Pendidikan dan LBM
Editor: Ust. Minanurrahman