Anggota baru sedang membaca ikrar anggota TBD di pantai Cemara Sewu pada Minggu, 18/05
Nupipress — Open Recruitment anggota Tim Bina Desa (TBD) Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri tahun 2025 resmi ditutup. Dari 23 santri yang mendaftar, terdapat 13 santri yang lolos setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi. Santri yang telah dinyatakan diterima, selanjutnya mengikuti kegiatan Outbond dan Pembaiatan di Pantai Cemara Sewu pada Minggu, 18/05.
Zidna Amalia, selaku panitia divisi acara memaparkan bahwa alur seleksi tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahapan pertama seleksi administrasi, pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui link dan offline melaluiformulir kertas. Kemudian pada tahap kedua peserta akan mengikuti tes tertulis dan wawancara.
“Tahapannya mulai pendaftaran melalui link dan formulir kertas yang disebarkan ke masing-masing kamar, kemudian tahapan kedua tes yaitu tertulis dan wawancara,”papar Zidna.
Tes tertulis berisi materi dasar seperti Fiqih dan Akhlak, sedangkan tes wawancara dilakukan oleh alumni TBD untuk menilai kesiapan, skala prioritas, hingga kepribadian calon anggota. Salah satu momen yang paling berkesan adalah sesi microteaching, di mana peserta diminta menunjukkan kemampuan dalam mengajar anak-anak dengan berbagai game, yel-yel dan tepuk tangan.
“Saat microteaching peserta harus mencoba bagaimana mengajar di depan anak-anak dengan yel-yel, tepuk-tepuk, dan sebagainya. Praktik ini membuat gelak tawa satu pendopo, kami yang melihatnya sangat seru sekali,”imbuhnya.
Indah Fathul Jannah, salah satu peserta yang lolos seleksi menuturkan, mengaku sudah lama ingin bergabung TBD. Sejak dirinya masih menjadi santri pelajar SMA. Menurutnya selain menjadi ajang untuk mengeksplorasi diri juga bisa terjun langsung ke masyarakat. Menjadi wadah untuk mengamalkan ilmu baik dari pondok pesantren atau bangku kuliah.
“Sebenarnya sudah lama ingin mengikuti pengabdian ini sejak saya di jenjang sekolah, disini bisa belajar bersama dengan anak-anak. selain itu, juga melatih mental saya untuk belajar terjun langsung ke masyarakat,” tutur indah.
Pada tahapan tes tulis , terdapat beberapa soal yang menurutnya gampang untuk dijawab tapi jika tidak dipelajari dulu juga tidak bisa menjawab. Salah satu soalnya yakni menyebutkan dengan urut nama-nama nabi dan rosul yang wajib di ketahui.
“Bayangin dengan lengkap dan urut, pasti ya walaupun kita hafal tapi disaat seperti itu fikiran kita akan ngeblank iya kan? ” katanya dengan nada gregetan.
Terlepas dari hal tersebut, ia berterimakasih kepada para ustadzah dan panitia yang membantunya mempersiapkan diri sebelum seleksi. Mulai dari pertanyaan – pertanyaan simpel yang ternyata keluar saat tes tertulis dan wawancara.
“Aku berterimakasih banget kepada bunda Tiah dan ibu Faizah karena sebelum seleksi aku sudah diberi pertanyaan-pertanyaan random yang mana ternyata itu keluar saat tes tulis maupun tes wawancara,” imbuhnya.
Zidna Amalia kembali menuturkan, tantangan terbesar dalam Oprec tahun ini adalah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dari panitia dan juga kurangnya minat peserta. Mengingat beberapa posko bina desa membutuhkan anggota baru untuk mengajar ngaji.

Foto bersama seluruh anggota TBD di Pantai Cemara Sewu, Minggu 18/05.
Penutupan Oprec dengan kegiatan outbound kali ini menjadi ajang keakraban sekaligus pengukuhan para anggota baru. Panitia berharap para santri terpilih bisa menjalankan tugas dengan tulus dan penuh semangat.
“Harapannya semoga niat mereka untuk mengabdi di TBD ini disertai ikhlas lahir batin, bisa istiqomah, dan saling menebar kasih menuai cinta-Nya antar kita, sesama dan orang lain,” pungkas Zidna.
Reporter : Putri Deri | Editor : Nanik Rahma