Esai

Seni Ber-bandongan
Esai, Ilmiah

Seni Ber-bandongan

sumber: dok. redaktur Tidak, di sini saya tidak sedang membahas terkait adab-adab ber-bandongan. Saya pun masih belajar, masih memiliki banyak kekurangan secara etik. Tetapi saya ingin bebagi seni bagaimana kita ber-bandongan, melihat Bandongan memiliki karakteristik tersendiri. Kenapa kita kesulitan memahami bahasan dalam pembelajaran, terkhusus dalam Bandongan? Apakah ilmunya yang tak sampai? Atau kita yang memang tidak menggapai? Keduanya berpotensi terjadi. Meski demikian, kita tetap bisa berusaha untuk memaksimalkannya. Jika adab didefinisikan sebagai aktivitas yang berbasis teladan ataupun tulisan Ulama yang bersumber dari Rasulullah Saw. Maka tentu adab-adab berbandongan (ta'allum atau mengaji kepada guru) sudah banyak ditulis oleh para Ulama. Tulisan ini bukan untuk mengul...
Qawā‘id al-‘Isyq: Kaidah-Kaidah Cinta untuk Dhomir Muttashil dalam Hidupku
Esai

Qawā‘id al-‘Isyq: Kaidah-Kaidah Cinta untuk Dhomir Muttashil dalam Hidupku

Ada yang berkata: العلم سلطان والحكمة زاد الطريق Ilmu adalah kekuasaan, dan kebijaksanaan adalah bekal perjalanan. Tulisan ini lahir dari sosok seorang laki-laki yang pernah mengajariku bukan hanya ilmu nahwu, tapi juga tanpa ia sadari —cara mencintai. Dari setiap bait Alfiyah yang ia uraikan, aku belajar bahwa bahasa dan cinta sama-sama punya qawā‘id, kaidah yang harus ditaati agar tetap indah. Dari sikapnya, aku paham bahwa cinta sejati tidak pernah egois, melainkan bijaksana. Aku, seorang perempuan yang awalnya hanya kagum pada keluasan ilmunya dan ketenangan bicaranya, pelan-pelan menemukan diriku sedang belajar cinta dengan cara berbeda. Kekaguman itu tumbuh bukan dari manisnya kata-kata, melainkan dari kebijaksanaan yang bersembunyi di balik kalimat sederhana dan kebiasaan k...
Dala’il al-Khayrat : Petunjuk Kebaikan, Keutamaan dan Sanad
Esai, Opini

Dala’il al-Khayrat : Petunjuk Kebaikan, Keutamaan dan Sanad

Sumber: pinterest.com/Mohammed Al-Asbahy “Jikalau kalian ingin do’a kalian tembus hingga ke langit maka bersholawatlah, karna hanya sholawat yang langsung tembus ke langit.” -KH. Munir Syafa'at, pengasuh PP Nurul Ummah Putri. --- Peringatan Maulidurrosul yang dilaksanakan pada hari Kamis, 5 September 2025, di Pendopo Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri, acara ini mendapat respon antusias dari para santri. Selain bahagia akan peringatan kelahiran, sang kekasih Allah, tetapi juga karena hadirnya sang murobbi, KH. Munir Syafa’at di tengah santri yang merindu.  Dalam mau’idzoh beliau menyatakan bahwa sebagaimana ketika kita ingin dikenal oleh dosen kita maka kita harus mencari muka dengan aktif bertanya ataupun dengan menunjukkan potensi diri maka sama halnya dengan apabila kit...
Kebebasan Membaca: Disangka Baca Buku Sudah Paling Aman, Ternyata…
Esai, Opini

Kebebasan Membaca: Disangka Baca Buku Sudah Paling Aman, Ternyata…

Sumber: Kompas.com Bagaimana kita bisa mengedukasi masyarakat agar melihat buku sebagai ruang dialektika pemikiran, bukan propaganda yang harus ditakuti? Kebebasan membaca merupakan salah satu hak fundamental yang melekat pada setiap individu. Sayangnya, di Indonesia, hak ini kerap terancam oleh praktik penyitaan buku yang muncul dari waktu ke waktu. Beberapa kasus terbaru memperlihatkan hal tersebut, misalnya setelah kericuhan di Gedung DPRD Jawa Barat pada 17 September 2025. Polisi menyita puluhan judul bacaan dari 25 tersangka, mulai dari novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer hingga literatur bertema anarkisme seperti Ekologi Revolusioner, Revolusi Subuh, dan Menuju Estetika Anarkis. Langkah serupa ditempuh Polda Jawa Timur yang mengamankan sebelas buku dari tersa...
Tafsir sebagai Media Kritik dan Afirmasi Terhadap Pemerintah Orde Baru
Esai, Ilmiah

Tafsir sebagai Media Kritik dan Afirmasi Terhadap Pemerintah Orde Baru

Sumber: Pinterest Kitab tafsir merupakan karya intelektual manusia, sehingga penafsiran setiap mufasir pastilah berbeda berdasarkan sudut pandang masing-masing. Ayat Al-Qur’an ibarat sebuah kabar yang diliput oleh berbagai situs web di internet. Berbagai situs web tersebut akan menyampaikan kabar dengan cara mereka masing-masing, sebagaimana kitab tafsir yang penulisnya memahami Al-Qur’an dengan pemahaman dan metode mereka tersendiri. Semua kitab tafsir dipengaruhi oleh cara pandang mufasirnya sehingga seobjektif apa pun sebuah penafsiran, pasti masih memiliki sisi subjektif yang tidak dapat terelakkan.  Perbedaan penafsiran umumnya dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang dan lingkungan mufasir. Namun demikian, kondisi sosial politik dimana seorang mufasir hidup juga sangat me...
Lentera yang Tak Padam: Tentang Ilmu yang Menghidupkan
Esai, Ilmiah

Lentera yang Tak Padam: Tentang Ilmu yang Menghidupkan

Di pesantren, kita sering melihat santri yang khusyuk beribadah, tekun mengaji, dan rajin bangun malam. Semuanya adalah gambaran ke-shalih-an yang patut diteladani. Namun, dalam khazanah keilmuan Islam, ada satu derajat yang lebih tinggi dari sekadar ke-shalih-an pribadi: derajat orang yang faqih, yakni orang yang mendalami agama dengan ilmu. "Fadhlul ‘alim ‘alal ‘abid ka fadhlil qamari ‘ala sa’iril kawakib." “Keutamaan orang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang-bintang lainnya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi) Nabi ﷺ menggambarkan perbedaan antara orang alim dan ahli ibadah dengan perumpamaan yang sangat indah. Bintang-bintang memang bercahaya, tapi cahayanya hanya untuk dirinya sendiri. Sementara itu, bulan memantulkan cahaya yang menerangi sekelilin...
Teladan Kejujuran Nabi Di Tengah Gelombang Demonstrasi
Esai

Teladan Kejujuran Nabi Di Tengah Gelombang Demonstrasi

Sumber: https://id.pinterest.com/ Beberapa akhir ini, jalanan ibu kota dan daerah kembali di penuhi dengan aksi massa, ribuan orang berdemo mulai dari mahasiswa, buruh, hingga masyarakat dari berbagai kalangan ikut menggema menuntut keadilan. Berdiri dan berkerumunan di bawah terik matahari, mereka bukan karena senang berpanas-panasan, melainkan menuntut keadilan pada berbagai keresahan yang tak kunjung terjawab: janji politik yang di inkari serta berbagai kebijakan yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja. Spanduk yang menyarakan keresahan masyarakat, orasi yang diteriakkan, serta demontrasi yang selalu menjadi wajah paling nyata bukti krisisnya kepercayaan masyarakat pada pemimpinnya. Semua itu sejatinya merupakan akumulasi dari krisis moral para elite, terutama dalam satu hal ...
Bantahan Konseptual terhadap Argumentasi Keanehan Ulama Nahwu
Esai

Bantahan Konseptual terhadap Argumentasi Keanehan Ulama Nahwu

Sumber: https://pin.it/5mjKCa4HK Belakangan saya tergelitik secara fisik dan mental saat sedang bekerja secara remote di Kamar B dengan salah satu unggahan yang dipublikasi di kanal Yayasan Kotagede Darussalam dengan tajuk Ulama Nahwu itu “Agak Laen” pada Senin (9/6/25). Tidak pernah se-excited ini untuk memberikan tanggapan terhadap tulisan, karena cuitan demi cuitan yang disajikan oleh penulis tampaknya sarat akan interpretasi yang membawa ilmu Nahwu kepada ilmu yang solid. Bukan untuk atau mendiskreditkan penulis, tulisan yang berisi bantahan konseptual ini akan berisi pandangan yang berbeda yang lebih terkonsep berdasarkan epistemologi, sejarah, linguistik, dan sosiologi. Terminologi “Agak laen” Bukan Pendekatan Ilmiah Penggunaan istilah “Agak Laen” walau penulis menjelaskan l...
Santri dan Kemerdekaan Pendidikan
Esai

Santri dan Kemerdekaan Pendidikan

Sumber: Dokumen Media PPKHM (Karya ini merupakan finalis Lomba Menulis YKD 2025 yang diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia) Pendahuluan Sejak dahulu, santri mendapat stereotipe sebagai kaum sarungan yang dipandang religius dan tradisional, serta tidak bisa dilepaskan dari masjid, pesantren, dan kitab kuning. Namun, fenomena santri masa kini sering kali tampak berbeda, baik dari cara berpakaian maupun gaya hidup yang dianggap semakin jauh dari kesan agamis dan tradisional. Lebih dari itu, penggunaan kitab kuning sebagai rujukan ilmu di pesantren pun kerap diragukan relevansinya di era modern. Peristiwa pertempuran Kota Surabaya 22 Oktober 1945 pun menjadi pembeda dalam dunia santri waktu itu. Ia hadir sebagai saksi dari keheroikan para santri yang d...
Menjadi Santri: Menjadi Apatis, Kritis, atau Anarkis
Esai

Menjadi Santri: Menjadi Apatis, Kritis, atau Anarkis

Belakangan ini, For You Page (FYP) kita dipenuhi dengan gambar Jolly Roger, sebutan bendera bajak laut dalam anime One Piece1. Kegaduhan ini bermuara dari statement tokoh publik yang menganggap simbol tersebut sebagai upaya pemecah belah bangsa. Memang, sudah menjadi tradisi bahwa sesuatu yang menggoyang citra pemerintah, jika berasal dari “dalam” akan dilabeli sebagai “oknum”, dan bila bersumber dari “luar” akan dicap sebagai “upaya adu domba”. Pada dasarnya, masyarakat Indonesia begitu rentan terpecah belah karena terbentuk dari berbagai macam ras, etnis, suku, budaya, agama, dan lain sebagainya. Menyatukannya menjadi Indonesia, bagi penulis sudah menjadi suatu keajaiban. Selain itu, manusia juga makhluk visual. Tidak heran jika yang lebih disorot hanya sebatas simbol, bukan esensi kenap...