Foto bersama kelas 2 Marhalah 3 di sekitar lingkungan Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri sebelum penerjunan ke lokasi PKR pada Jum’at, 28/02.
Nupipress – Menyambut bulan suci Ramadhan Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri terjunkan 27 santri untuk laksanakan Pesantren Kilat Ramadhan (PKR). Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat para santri dengan mempraktikan keilmuan yang telah dapatkan di pondok pesantren. Kegiatan yang ditujukan untuk kelas 2 Marhalah 3 ini melakukan penerjunan pada Jum’at, 28/02.
Nunung Khasanah selaku ketua panitia PKR memaparkan bahwa pada periode ini, jumlah santri yang diterjunkan sebanyak 27 orang tersebar di 13 titik dengan 11 posko. Lokasi tepatnya ada di tiga kelurahan daerah Kabupaten Bantul. Program PKR ini dilaksanakan selama 20 hari terhitung dari tanggal 1 sampai dengan 20 Ramadhan.
Kegiatan PKR ini bertujuan melatih santri untuk dapat bermasyarakat. Pesantren Kilat Ramadhan( PKR) ini hampir mirip dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tapi dengan versi yang lebih sederhana dan dalam kelompok-kelompok kecil. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian santri kepada masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan santri di pesantren.
“Semoga para santri dapat mengamalkan ilmunya, terutama dan yang terpenting adalah menjaga adab dan ahlak,”papar Nunung.
Sebelum diterjunkan ke posko masing-masing, para santri kelas 2 Marhalah 3 mendapatkan pengarahan langsung dari ibu Nyai Hj Barokah Nawawi selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri. Beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian santri kepada kepada masyarakat secara berkelanjutan. Beliau berpesan saat srawung dengan masyarakat santri harus ramah dan menjaga kesantunan. Kemudian ketika menyampaikan sesuatu hati-hati agar tidak terkesan menggurui.
“Kudu pandai-pandai adaptasi. Kalau misal ada takmir mushola bisa ditanyakan kegiatan disana seperti apa, ojo (jangan) sampai seperti menggurui,”tutur Barokah.
Sejalan dengan Nunung. Ia menuturkan pentingnya para santri untuk srawung dan berbaur dengan masyarakat setempat. Dengan begitu, mereka tidak hanya belajar bersosialisasi, tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Harapannya, kehadiran santri dapat meninggalkan kesan baik yang terus dikenang, sekaligus membawa nama baik pondok pesantren ke mana pun mereka pergi.
“Sehingga nanti dapat terkenang disana sekaligus dapat membawa nama baik pondok pesantren kita,”ujar Nunung.
Nunung menambahkan mengenai program kerja yang akan dilakukan para santri menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Misalkan mengajar TPQ, pengajian bersama ibu-ibu dan kultum.
“Selain itu, nanti ada yang disuruh mengisi kajian juga, jadi akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat disana,”pungkasnya.
Zulinda Nur Erika salah satu santri yang turut serta dalam kegiatan PKR ini mengatakan sebelum penerjunan hal utama yang dipersiapkan adalah mentalitas, karena sebagai seorang pendatang mereka perlu memahami karakter masyarakat pada daerah tersebut. Selain itu, kebutuhan pribadi dan domestik juga sudah dipersiapkan jauh hari sebelum penerjunan.
“Besok kita nggak tahu akan menghadapi masyarakat yang seperti apa. Jadi, pengennya besok saat disana bisa lebih membaur lagi dengan masyarakat,”ujar Zulinda.
Reporter : Diah Nurasih | Editor : Nanik Rahma