Sastra

LangitDjiwa 2

Suasana toko buku akik. Foto : Tias /3/ Dilarang Mencintai Kesedihan Kepada: Van Deventer Doa ku berceceran, jatuh disana Ia menjelma kesiur yang berhembus dimana-mana Jalin-menjalin, raga, sukma  Riuhnya bagai nyayian lara Yang memeras air mata ————————————– Adakah secercah harap yang kerap kalap Adakah yakin di tengah kepercayaan yang miskin Inikah yang aku perjuangkan Tuhan? […]

LangitDjiwa 2 Read More »

LangitDjiwa1

Dok. Pribadi penulis. Sumber : (Diah Nurasih) /1/ Kidung Suluk Kawula Gusti Di sudut kota yang bergemuruh sunyi Puisi ku tiba lebih dulu dari bulan Juni Ia menjelma doa Kata-kata terlahir, menghujam sukma, Menari di atas sujud, diantara dunia yang fana. ————————————————- Dalam dada hamba Tangis menyatu dalam tafakur mendalam, Menghadap pada peraduan jiwa Tercabik

LangitDjiwa1 Read More »

“coba ulang?”

dari balik batas tembus pandang,agaknya harapan yang mulai usang itu melayang-layang,melambai-lambai ingin ditantang,“hei, kemari! mana dirimu yang giat meramu mimpi di pulau seberang?”lirih suara bagai radio yang usang,agaknya kausalitas pendengar dan pengucapan belum hilang,balasannya begini: “apa katamu? coba ulang!”…dari balik batas tembus pandang,setidaknya bukan amukan karena balasan nada menantang,menjawab tersenyum sambil bersenang,“hei, kemari! mana dirimu

“coba ulang?” Read More »