Nupipress – Malam yang khidmat di Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri, dalam rangkaian Wisuda dan Kenaikan Marhalah Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri tahun 1445/1446 H. Kegiatan ini dihadiri oleh santri serta ustazah Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri, berlangsung pada hari Sabtu, 22 Februari 2025. Acara digelar di lantai dua Masjid Al-Faruq, diawali dengan penampilan hadroh Azkiya’ yang setia menemani setiap agenda PPNU-Pi.

Rangkaian acara dibuka oleh Maya Najwa dan Sarah Jane El Fath selaku master of ceremony, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Hasna’ Huriyah Zalfa’. Berikutnya, santri dan tamu yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PPNU-Pi dengan Aindana Zulfa sebagai dirigennya.

Prosesi wisuda sebagai inti acara berlangsung dalam beberapa sesi. Sesi pertama bagi santri kelas 3 Marhalah 2 yang akan naik ke marhalah tiga, sedangkan sesi kedua untuk santri 3 Marhalah 3 yang resmi lulus dari Madrasah Diniyah. Dilanjutkan dengan pembacaan ikrar wisuda, juga sesi foto wisudawati bersama Ibu Nyai Hj. Barokah Nawawi beserta keluarganya, yakni Agus Minanullah, Ning Mayliya Qurba Ilal Maula, Agus Sahlul Muna, dan Ning Tsalisun Nisa. Adapun untuk Abah KH. Munir Syafaat belum dapat hadir pada acara kali ini karena sakit, mari kita berdo’a untuk kesembuhannya.

Salah seorang santri mengaku terharu selama prosesi wisuda. Selain terbawa atmosfer syukur kelas 3 Marhalah 3 yang berhasil mencapai tahap ini, ia juga merindukan Ibu Nyai yang Alhamdulillah, dapat langsung menyerahkan ijazah kelulusan kepada wisudawati.

“Nangis karena kangen Ibu, apalagi pas Ibu ngendiko dapat salam dari Abah.”

Setelah seluruh wisudawati turun dari panggung, Ani Khumaeroh, menyampaikan sepatah dua patah kata mewakili santri dari kelas 3 Marhalah 3. Pidatonya menyampaikan ucapan maaf serta terima kasih kepada pengasuh dan asatizah, disambung dengan pantikan semangat baik untuk teman seperjuangan maupun adik-adik kelas.

“Wisuda hanyalah akhir secara administrasi, tapi tidak untuk mengaji. Tetaplah berjuang meskipun tidak punya ayang, karena tanpa ilmu aku bukanlah apa-apa, sedangkan tanpamu aku tidak apa-apa.”

Sebagai bentuk terima kasih serta kenang-kenangan, santri kelas 3 Marhalah 3 memberikan cinderamata kepada Ibu Nyai Hj. Barokah Nawawi setelah berakhirnya pidato perwakilan santri.

Acara terus berlanjut. Kali ini, Ibu Nyai Hj. Barokah Nawawi dipersilakan untuk memberikan sambutan sekaligus secara simbolis melakukan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri yang ke-38.

“Wisuda adalah sarana untuk menambah semangat dan keistiqamahan kita dalam ta’lim muta’allim (belajar mengajar).”

Dalam dawuhnya, Ibu juga berpesan untuk memperhatikan tiga poin pada ikrar wisuda untuk diterapkan oleh keseluruhan santri, yakni takwa kepada Allah, menjaga nama baik almamater, serta terus belajar, mengamalkan, dan mengajarkan ilmu yang kita miliki.

Menyambung rangkaian acara, terdapat pelantikan pengurus Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri. Pelantikan tersebut meliputi pengurus pusat, madrasah diniyah, komplek Hafshah, dan Jam’iyyah Huffadz Al-Qur’an (JHQ). Berjejer rapi para santri mengenakan jas almamater pondok membaca ikrar pengurus dengan penuh rasa tanggung jawab.

Tak berhenti sampai di situ, Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri juga memberikan apresiasi kepada santri dengan gelar risalah terbaik yakni Afifah Hidayati, beserta santri teladan yang diraih oleh Afifa Nada Muhaimina dari kelas 1 Marhalah 2 A. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan mauizah hasanah yang disampaikan oleh Agus Minanullah.

“Dua hal yang menurut saya penting untuk diperhatikan. Pertama adalah menumbuhkan motivasi untuk terus mengaji, kedua adalah menumbuhkan kebiasaan untuk sholat berjamaah.”

Rangkaian acara wisuda atau Haflah Akhirussanah Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri beakhir dengan bacaan hamdalah dan ditutup oleh MC. Tak lama setelah itu, forum diambil alih oleh MD dan satu per satu santri berprestasi di tiap kelas dipanggil maju ke depan untuk diberikan penghargaan. Setelah selesai, santri melanjutkan agenda dengan pembagian rapor, foto bersama, atau menghabiskan konsumsi berupa nasi dan ayam goreng yang sudah tersedia.